ARTIKEL PILIHAN

Peran Wanita dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dalam lingkungan rumah tangga, kaum wanita (Ibu) mempunyai tanggung jawab dalam mendidik keluarga dan anak-anaknya, pengertian ini harus ditanamkan sedini mungkin kepada anak-anak agar hasilnya lebih mudah dan lebih baik, melalui kegiatan sehari-hari kaum wanita dapat menanamkan dan membentuk norma atau etika lingkungan hidup yang baik dan benar untuk kemudian diterapkan dalam keluarga dan dimana saja.

Pekerja wanita terutama ibu rumah tangga, berhubungan erat dengan lingkungan sekitarnya. Wanitalah yang bertanggung jawab dalam hal menyediakan makanan sehat dan air minum, menangani masalah kesehatan rumah keluarga, sanitasi dan penanganan limbah. Sebagai implikasi dari peranannya itu wanita juga paling merasakan dampak negatif dari kemunduran dan kerusakan lingkungan.

Berbagai pekerjaan dalam rumah tangga sering menggunakan bahan pendukung untuk kegiatan sehari-hari yang tanpa kita sadari ataupun kita ketahui sebenarnya beracun dan berbahaya . Bahan seperti ini mengandung resiko dihasilkannya limbah yang bersifat beracun dan berbahaya (B3), yakni limbah yang sifat dan jumlahnya langsung maupun tidak langsung merupakan ancaman yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan serta memerlukan perlakuan khusus dalam penempatan, penyimpanan serta pembuangan untuk memperkecil atau meniadakan bahaya yang ditimbulkan, seperti ledakan, kebakaran, korosi, oksidasi, infeksi atau keracunan.

Sangat disarankan untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan pendukung kegiatan sehari-hari yang terbuat dari bahan kimia beracun dan berbahaya. Trend kini yang sedang berkembang adalah “kembali ke alam”, yaitu menggunakan bahan-bahan asli dari alam.

 artikel : PIISEI Cabang Yogyakarta

----------00---------

Arisan Yuk ………

Sekarang ini arisan sudah bermacam-macam bentuknya, yang paling sering dilakukan adalah arisan tradisional. Arisan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sejumlah anggota, setiap orang membayar sejumlah uang sehingga terkumpul sejumlah tertentu setiap bulannya. Cara mendapat arisan adalah dengan diundi.

Dalam menentukan uang arisan harus diperhitungkan bahwa jumlah tersebut tidak membebani anggota arisan.

Harus dipahami bahwa peserta yang mendapat arisan dibulan-bulan awal berarti mendapat pinjaman yang harus dikembalikannya dengan cara angsuran tanpa bunga. Yang mendapat arisan di bulan-bulan akhir, berarti dia memberikan pinjaman tanpa bunga.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh peserta arisan antara lain :

1. Ikuti arisan dengan tujuan untuk membina hubungan kekeluargaan, persaudaraan, teman dan semacamnya.
2. Ikuti arisan dengan kemampuan. Jangan membebani diri sendiri.
3. Perhitungkan iuran setiap bulan dengan menyisihkan dana dari penghasilan per bulan.
4. Jangan ikut arisan hanya dengan maksud terlihat sebagai orang hebat, orang kaya atau orang terpandang.
5. Jangan ikut arisan dengan pedoman,’pokoknya ikut arisan, soal membayar setiap bulan, soal nanti’.
6. Jangan hanya memikirkan mendapatkan uang arisan yang relatif besar. Yang harus dipikirkan adalah Anda harus membayar iuran setiap bulannya.
7. Jangan menjamu arisan secara berlebihan dengan maksud tidak mau kalah dengan anggota lain.
8. Jangan bertindak jor-joran, baik dalam berpakaian, berhias, bercerita atau apapun yang dapat menimbulkan perasaan tidak menyenangkan orang lain.
9. Jangan menunggak iuran arisan setiap bulannya.
10. Usahakan datang kearisan meskipun telah mendapat arisan. Jangan sampai tidak datang kearisan karena tidak mempunyai uang untuk membayar iuran, apalagi bila sudah mendapat arisan.
11. Jangan mengandalkan uang arisan yang akan diterima untuk mencari pinjaman sekarang. Harus disadari penerimaan uang arisan dimaksudkan untuk membiayai keperluan mendatang.
12. Jika mengikuti arisan dibanyak tempat, jangan sampai arisan ini membuat Anda ‘gali lubang tutup lubang,’ jangan memaksakan diri ikut arisan diluar kemampuan keuangan Anda.

 

 

Buletin edisi Januari 2005