WISATA & KULINER NUSANTARA


Melancong ke Pontianak

Sekilas Kota Pontianak
Kota Pontianak adalah ibukota provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini juga dikenal dengan nama 坤甸 (Pinyin: Kūndiàn) oleh etnis Tionghoa di Pontianak. Kota ini dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara kota ini, tepatnya Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu, Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dan Sungai Landak. Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang membelah kota disimbolkan di dalam logo Kota Pontianak. Kota ini memiliki luas wilayah 107,82 kilometer persegi.

OBYEK WISATA

Tempat Wisata Kalimantan Barat adalah Keraton Kadriah. Keraton Kadriah adalah Keraton Pontianak yang pada tempo dulu dijadikan pusat Pemerintahan Kerajaan Pontianak, Struktur bangunan dari kayu yang kokoh, didirikan oleh Sultan Syarief Abdurachman Alqadri pada tahun 1771.
Keraton ini memberikan daya tarik khusus bagi para pengunjung dengan banyaknya artefak atau benda benda bersejarah seperti beragam perhiasan yang digunakan secara turun temurun sejak jaman dahulu.
Disamping itu koleksi Tahta, meriam, benda-benda kuno, barang pecah belah, dan foto keluarga, yang telah mulai pudar menggambarkan masa lalu, terdapat mimbar yang terbuat dari kayu serta ada pula cermin antik dari Perancis yang berada di Aula utama yang oleh masyarakat setempat sering disebut " KACA SERIBU ". Sultan juga meninggalkan harta benda pusaka dan benda-benda warisan lainnya kepada anggota keluarga yang masih ada, untuk dipelihara dan dirawat.
Keraton Kadriah yang berada di daerah Kampung Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur ini dapat dicapai dalam waktu kurang dari 15 menit dari pusat kota Pontianak.

Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa terletak di sisi jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Setiap tanggal 21 -23 Maret dan 21-23 September setiap tahun diperingati hari kulminasi matahari di tempat ini, yakni matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa sehingga bayangan benda di tempat ini hilang.
Di kompleks Tugu Khatulistiwa sering pula diadakan agenda wisata khusus, seperti pertunjukan kesenian, pameran dan sebagainya. Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzihter Wiesedikutip dari Bijdragentot de geographie dari Chep Van den topographieschen dient in Nederlandsch Indie: Den 31 Sten Maart 1928, telah datang di Pontianak suatu ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di Pontianak.

Konstruksi awal Tugu Khatulistiwa yang pertama dibangun tahun 1928, hanya berbentuk tonggak dengan tanda panah. Tahun 1930 disempurnakan berbentuk tonggak dengan lingkaran dan tanda panah. Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh arsitek Silaban. Pada tahun 1990 kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran 5 kali lebih besar dari tugu yang asli. Tugu ini diresmikan pada tanggal 21 September 1991.
Bangunan tugu terdiri dari empat buah tonggak belian, masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter.Diameter lingkaran yang bertulisan EVENAAR 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter. Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20' OLvGr menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur.

Taman Nasional Danau Sentarum 
Taman Nasional Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan. Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di taman nasional ini terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar 700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
Taman Nasional Danau Sentarum memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang (Shorea beccariana). Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri).

Air Terjun Pancur Aji Sanggau
Pancur Aji adalah sebuah kawasan perbukitan yang terletak di pinggiran teluk Sungai Kapuas di bagian hilir / pesisir barat Kota Sanggau, kawasan ini diapit oleh dua buah anak sungai yakni Sungai Monga di bagian hilir dan Sungai Mawang di bagian hulu, kedua sungai ini bermuara ke Sungai Kapuas.
Pada muara Sungai Monga terdapat air terjun yang dinamakan Gurong Monga, yang konon menurut cerita rakyat terutama masyarakat sekitar Gurong Monga, tempat ini adalah tempat pertapaan orang ghaib dan dihuni oleh makhluk-makhluk halus.Ketinggian tiga air terjun di kawasan ini hanya sekitar empat sampai lima meter. Namun derasnya air dari masing-masing ketinggiannya memberikan sensasi seakan menikmati indahnya air terjun Niagara, air terjun besar di sungai Niagara, Kanada.Panjur Aji menawarkan sensasi dinginnya air pegunungan. Gemercik air dan suara alam kental terasa di sini. Keaslian flora dan fauna di kawasan ini sangat dijaga. Di sini, tidak sulit menemukan pohon tengkawang, rusa, orang-utan, dan berbagai jenis satwa liar yang dikandangkan dengan baik. Tak sulit mencapai kawasan Pancur Aji dan bermandikan dinginnya air. Pancur Aji terletak di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Berjarak sekitar 6km dari kota Sanggau atau kurang lebih 3 km dari jalan raya menuju Pontianak di sebelah barat kota Sanggau dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit berkendara.  Untuk menuju kawasan Wisata Pancur Aji disimpang jalan terpasang papan petunjuk lokasi wisata tersebut. Jalan menuju kawasan ini cukup menantang dan berbukit-bukit.

Pusat Kerajinan Keramik Sakok Kota Singkawang, Kalimantan Barat
Sakok adalah sebuah desa kecil yang berada dalam wilayah Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Jaraknya sangat dekat sekali dari pusat Kota Singkawang yang dapat ditempuh sejauh 2 km saja. Oleh karena itu ada banyak transportasi umum yang bisa mengantarkan anda ke Desa Sakok. Daya tarik utama dari desa ini bukanlah berasal dari keindahan alamnya.
Namun penduduk yang tinggal di desa ini mempunyai keahlian dalam membuat keramik. Desa Sakok yang juga pabrik keramik pertama di Kalimantan Barat ini didirikan pada tahun 1895.

OLEH-OLEH KHAS PONTIANAK

Stik Keladi
Talas (di Pontianak lebih sering disebut Keladi) yang digunakan sebagai bahan baku bukan Talas liar, melainkan Talas yang dibudidayakan di kebun. Stik keladi adalah salah satu cemilan khas Pontianak.
Makanan ini terbuat dari buah keladi/talas yang diolah secara khusus dengan campuran bumbu-bumbu rempah. Campuran rempahnya sangat terasa hingga membuat makanan ini terasa begitu enak dan cocok sebagai cemilan.

Madu Hutan
Merupakan madu yang diproduksi madu lebah hutan dari jenis apis dorsata. Jenis lebah hutan ini hanya ada di asia dan asia tenggara. Sebagaimana namanya lebah hutan, bahwa lebah ini sangat tergantung dengan kondisi hutan, karena lebah ini mengumpulkan pollen dan nectar dari bunga hutan disekitarnya. 

 

Pengkang

Pondok Pengkang di jalan raya peniti, kecamatan Siantan, tampaknya sudah jadi ikon makan kota Pontianak. Jika searching Pengkang, referensinya hampir semua menuju ke resto yang terletak di tepi jalan raya ke arah kota Singkawang dari Pontianak.
Pengkang itu rasanya tidak jauh dari lemper. Gurih dan cepat mengenyangkan. Umumnya Pengkang dimakan dengan sate dan sambal kepah, semacam kerang yang banyak hidup  di hutan mangrove di Kalimantan Barat.

Bingke
Kue bingke merupakan makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras, telur, gula, dan santan. Sebelum disajikan, kue bingke harus dipanggang dua kali. Pertama, di atas api kompor kemudian di dalam oven untuk mematangkannya. Paling tidak butuh waktu satu jam agar kue bingke siap disantap.
Pada hari biasanya, Kue Bingke Berendam menjadi oleh-oleh khas Kota Pontianak. Namun di bulan puasa, kue ini diburu untuk menjadi menu andalan berbuka puasa. Penjual Kue Bingke mudah ditemui di pasar-pasar tradisional hingga kios-kios serta lapak-lapak pedagang dadakan yang banyak bermunculan di sejumlah kawasan di Kota Pontianak.

BINGKA PONTIANAK

Bahan A:
  • 3 butir telur ayam
  • 200 gr gula pasir
Bahan B:
  • 500 gr kentang kukus, haluskan
  • 500 gr tepung terigu
  • 1 sdt vanili
  • 1 sdt garam
Bahan C:
  • 600 cc santan kental
  • 1/2 kaleng susu kental manis
  • 100 gr mentega cair

Cara membuat:
  • Kocok bahan A sampai gula larut, kemudian masukkan bahan B dan C silih berganti sampai habis dan aduk sampai rata.
  • Setelah rata masukkan ke dalam loyang dan panggang sampai warnanya agak cokelat dan matang.
  • Setelah matang, biarkan dingin dulu baru dikeluarkan dari loyang.

Tips : Saat ini bingka sudah memiliki banyak aneka rasa dengan menggunakan bahan-bahan berbeda (seperti kentang, ubi, susu, durian, dll). Anda bisa mencoba mengkreasikan bahan sesuai dengan yang Anda suka.

GULAI PAKIS (PONTIANAK)

Bahan :
  • 2 ikat pakis
  • 750 ml santan
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu Halus :
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 10 buah cabai merah
  • 1 cm lengkuas
  • 2 cm kunyit
  • 1 lembar daun kunyit

Cara Membuat :
  • Tumis bumbu halus dan daun kunyit sampai harum.
  • Tuangkan santan. Masak sampai kental dan mengeluarkan minyak.
  • Masukkan pakis. Masak sebentar lalu angkat

BUBUR PEDAS MELAYU SAMBAS KALIMANTAN BARAT

Bahan-bahan:


  • 500 gram beras, cuci bersih, tiriskan
  • 200 gram kelapa parut
  • 300 gram tetelan sapi atau daging ayam
  • 10 lonjor kacang panjang, potong-potong
  • 2 buah wortel, potong dadu
  • 100 gram ubi jalar, potong dadu
  • 2 ikat kangkung, potong-potong
  • 100gr tauge
  • 100 gr rebung, diiris tipis-tipis
  • Dan tentunya jangan sampai ketinggalan
  • 3 ikat pakis, ambil daun dan pucuknya, iris tipis-tipis
  • 100 gram daun kesum, diiris tipis-tipis
  • 2000 cc air

Bumbu:
  • 4 lembar daun salam
  • 2 batang serai, memarkan
  • 4 cm lengkuas, memarkan
  • 6 butir bawang merah, haluskan
  • 2 siung bawang putih, haluskan
  • 2 buah cabai merah, haluskan
  • 1/2 sendok teh merica, haluskan

Pelengkap:
  • 200 gram kacang tanah, goreng
  • 100 gram ikan teri, goreng
  • Bawang goreng, Kecap manis, Jeruk limau
  • Sambal cair dari cabe rawit

Cara membuat:
  • Sangrai beras sampai kekuning-kuningan, tumbuk halus
  • Sangrai kelapa parut, tumbuk halus
  • Siapkan air, rebus tetelan hingga matang.
  • Masukkan bumbu halus, daun salam, serai, lengkuas. Aduk-aduk.
  • Tambahkan beras tumbuk, aduk-aduk
  • Masukkan wortel, kacang panjang, kangkung, ubi jalar, pakis dan daun kesum. Aduk-aduk, masak dengan api kecil hingga matang, angkat.
  • Sajikan bersama bahan pelengkap untuk taburan antara lain kacang tanah, ikan teri, bawang goreng. Kecap, sambal, jeruk limau, lebih baik disediakan terpisah agar bisa ditambahkan sesuai selera masing-masing.
(Buletin edisi 36, Januari 2015)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL

TURNAMEN GOLF AMAL PIISEI PUSAT

BERITA ORGANISASI