WISATA & KULINER NUSANTARA



MELANCONG KE MALUKU UTARA

Maluku Utara adalah Provinsi hasil Pemekaran dari Provinsi Maluku (UU 46/1999), Maluku Utara sebagai wilayah empat kerajaan Islam terbesar di bagian timur Nusantara yang dikenal dengan Moloku Kie Raha”, yaitu: Kesultanan Bacan, Kesultanan Jailolo, Kesultanan Tidore, dan Kesultanan Ternate. Kesultanan Ternate yang memiliki wilayah jajahan sebagaian Indonesia Timur dan Mindanao, Kesultanan Tidore dengan wilayah sampai ke Papua, sehingga pada awal kemerdekaan Tidore ditempatkan sebagai Ibukota Provinsi Irian Barat, dengan Gubernurnya Sultan Tidore
Ibukota Provinsi Maluku Utara sementara di Kota Ternate, sejak 4 Agustus 2010 dipindahkan ibukota di Sofifi Tidore Kepulauan, Maluku Utara terdapat 10 Pemerintah Kabupaten/Kota.
Provinsi Maluku Utara dikenal sebagai Provinsi Kepulauan dengan, luas 140.255,32 km² (54,152.88 mil²). Sebagian besar merupakan wilayah perairan laut 106.977,32 km² (41,304.17 mil²) atau (76,27%). Daratan 33.278 km² (12,849 mil²) atau (23,73%), dengan gugusan pulau-pulau 395 pulau, yang dihuni 64 pulau
Masyarakat Provinsi Maluku Utara merupakan masyarakat heterogen multi kultural-etnik terdiri dari 28 sub etnis dengan 29 bahasa lokal. Hasil Penelitian dari Tim Penelitian, yang menguji teori Walles, membuktikan bahwa masyarakat Maluku Utara adalah kelompok masyarakat transisi antara Papua dan melayu

Perekonomian, Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara Tahun 2013 6,5% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi disumbangkan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan sebesar 3,16 %. Sedangkan pertumbuhan terendah (q-to-q) di Sektor Pertanian sebesar 0,02 %.
Potensi Kehutanan dari jenis kayu, seperti Marsawa, Nyatoh, Matoa, Kenari, Agathis, Merbau.
Potensi Pertambangan, dari tambang nikel kadar N1 1,5-2,5 persen. Besar potensi nikel yang sudah diketahui berkisar 220 juta ton yang tersebar di Tanjung Buli, Pualu Gee, Pulau Pakal, Pulau Obi, dan Teluk Weda. Tambang emas yang dikandung Maluku Utara berdasarkan hasil penelitian PT Halmahera Minerals berkisar 1,4 juta ton dengan kadar layak tambang. Prospek emas juga terdapat di Ruwait serta Tugurachi. Sumber daya geologis lainnya terdapat di Pulau Obi yang diperkirakan mengandung 6,8 juta ton. Kandungan sumber daya geologis terbesar ditemukan di Pulau Bacan berkisar 70 juta ton. Tembaga yang tersimpan di perut Bumi Maluku Utara berkisar 70 juta ton, belum lagi mineral mangan, kromit, batu gamping, kalsit, bentonit, diatome, talk, kaolin, perlit, magnesit, andesit, sirtu, batu apung, diorit, dan beragam batu mulia.
Problem utama dari pembangunan ekonomi, adalah rendahnya ketersediaan infrastruktur, alokasi fiskal yang terendah se Indonesia, pengelolaan ekonomi daerah yang inefisiensi, tingginya tingkat inflasi, dan rendahnya investasi disektor industri pengolahan, utamanya pada sektor Perikanan dan Kelautan.

TARI TIDETIDE
Tide tide adalah tarian khas Halmahera Utara yang biasanya dipentaskan pada acara tertentu seperti pada pesta perkawinan adat atau pesta rakyat. Gerakan pada tarian Tide-tide memiliki makna tertentu yang dapat diartikan sebagai bahasa pergaulan sehingga Tide-tide juga dikenal sebagai tari pergaulan. Tarian ini dibawakan oleh kelompok penari pria dan wanita yang berjumlah 12 orang sambil diiringi tabuhan tifa, gong dan biola.

TARI LELEHE
Tarian Lelehe dapat dibawakan oleh anak-anak maupun dewasa. Para penari biasanya menggunakan 2 alat dari bambu berukuran 2-3 meter sebagai perlengkapan tarian. Tarian ini dibawakan oleh seorang penari pria dan wanita. Tarian Leleh merupakan tarian tradisional khas suku Tobelo dan biasanya dipertunjukan pada acara-acara adat, malam perkawinan dana acara pentas budaya.

TARI DENGE DENGE
Selain Tide tide, Halmahera Utara juga memiliki Denge denge sebagai tarian pergaulan yang biasanya dibawakan oleh sekelompok penari pria dan wanita sambil diiringi nyanyian-nyanyian berupa syair pantun yang memiliki makna cinta dan harapan dimasa depan. Tidak jarang tarian ini diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk menikah antara si penari pria dan wanita. Nyanyian pengiring Denge denge dibawakan dengan cara saling berbalas-balasan.

TARI GUMATERE
Dimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh 30 orang penari pria dan wanita. Penari pria menggunakan tombak dan pedang sedangkan penari wanita menggunakan lenso. Yang unik dari tarian ini adalah salah seorang penari akan menggunakan kain hitam, nyiru dan lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian. Gumatere merupakan tarian tradisional rakyat Morotai.

TARI SOYA-SOYA
Tarian ini berlatar belakang peristiwa dalam sejarah Ternate, semasa pemerintah Sultan Babullah (1570-1583), yaitu tatkala Sultan Babullah menyerbu benteng Portugis di Kastela (Santo Paolo Pedro) untuk mengambil jenasah ayahnya. Sultan Khairun yang dibunuh secara kejam oleh tentara Portugis di dalam benteng tersebut. Tarian yang bertemakan patriotisme ini diciptakan oleh para seniman kesultanan untuk mengabdikan peristiwa bersejarah tersebut. Tarian soya-soya ini, diartikan sebagai tarian penjemputan. Sebab, biasanya tarian ini kerap diperagakan saat akan melakukan penjemputan tamu penting atau tamu kebesaran oleh pihak Kesultanan yang datang.

BENTENG ORANYE
Benteng Oranye dibangun oleh Belanda pada tahun 1607 dan juga berfungsi sebagai markas besar VOC hingga tahun 1619 sebelum kantor pusat VOC dipindahkan ke Batavia. Benteng ini juga berfungsi sebagai kediaman Gubernur Belanda di Ternate.
Saat ini Benteng Oranye menjadi markas militer dan kepolisian Indonesia, namun wisatawan diperkenankan untuk melihat-lihat kemegahan benteng ini. Wilayah di sekitar Kota Ternate memiliki beberapa lokasi wisata yang menarik dikunjungi. Tersedia sarana jalan yang mengelilingi Kota Ternate sehingga sebagai lokasi wisata itu dapat dicapai dengan menumpang angkutan umum dari Kota Ternate.

BENTENG TOLUKKO
Benteng Tolukko dibangun oleh Portugis pada tahun 1540 dan kemudian diperbaiki oleh Belanda pada tahun 1610 dan terakhir oleh pemerintah Indonesia. Benteng yang dikenal juga dengan sebutan Benteng Holandia ini merupakan benteng terbaik yang ada di Pulau Ternate.
Benteng yang berada di kawasan wisata pantai ini memiliki panorama yang indah. Lokasi benteng terletak sekitar 3 kilometer di utara terminal Kota Ternate, di jalan raya yang menuju ke bandar udara. Tempat ini dapat dicapai dengan menumpang angkutan umum.

BENTENG KALAMATA
Benteng Kalamata atau nama lainnya Benteng Kayu Merah dibangun Portugis pada tahun 1540 dan diperbaiki Belanda pada tahun 1609. Lokasi Benteng Kalamata dan pemandangan di kawasan sekitar benteng ini sangat indah dan mengesankan. Benteng ini telah diperbaiki kembali belum lama ini namun sayangnya keaslian benteng ini sudah tidak terlalu kuat lagi.

KEDATON KESULTANAN TERNATE
Kedaton ini dibangun pada tanggal 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali di atas Bukit Limau Santosa dengan luas areal 44.560 m2. Kedaton ini berbentuk persegi delapan dengan dua buah tangga terutama pada sisi kiri dan kanan depannya. Bangunan ini menggambarkan seekor singa yang sedang duduk dan dua kaki depan menopang kepalanya. Di dalam kedaton tersimpan benda-benda peninggalan milik kesultanan yang khas serta bernilai sejarah, antara lain Mahkota, Al-Quran tulisan tangan yang tertua di Indonesia serta berbagai peralatan perang. Mahkota Sultan Ternate dihiasi dengan sejumlah perhiasan batu permata, dan logam mulia. Mahkota ini memiliki keunikan, yaitu rambutnya yang selalu tumbuh dan dipangkas pada Hari Raya Idul Adha.

BATU ANGUS
Batu Angus merupakan lava yang telah beku oleh letusan gunung Gamalama pada tahun 1673. Dilokasi tersebut juga terdapat monumen Jepang.

DANAU TOLIRE
Danau yang terletak 10 km dari pusat Kota Ternate ini memiliki cerita legenda yang menarik. Danau Tolire yang berada di bawah kaki Gunung Gamalama terbagi menjadi dua bagian, yakni Tolire besar dan Tolire kecil. Jarak dari Danau Tolire besar dan Danau Tolire kecil hanya 200 meter. Danau Tolire Besar memiliki keunikan, yaitu menyerupai loyang raksasa.
Kedalaman danau ini hingga kini tidak diketahui. Tapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilo meter dan terhubung langsung dengan laut. Di danau ini terdapat sejumlah buaya yang dapat dilihat dari kejauhan. Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar batu ke danau, bagaimanapun kuatnya lemparan tidak akan pernah menyentuh air danau.

LAGUNA
Laguna terlihat dari pesawat saat akan landing di bandara Sultan Baabullah. Pemandangan Laguna dari atas justru sangat indah seperti yang tergambar pada lembar uang seribuan lama, yang juga memperlihatkan Pulau Maitara. Suasana sore di Laguna tersebut cukup tenang dan syahdu.

PANTAI SULAMADAHA
Berjarak sekitar 30 menit dari pusat Kota Ternate, Pantai Sulamadaha kini menjadi objek wisata favorit dan wajib dikunjungi. Pantai Sulamadaha di Ternate seakan menjadi rangkuman keindahan-keindahan tersebut. Berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Ternate, Pantai Sulamadaha kini menjadi objek wisata favorit dan wajib dikunjungi bagi para pecinta bahari.
Pantai Sulamanda memiliki bentuk U. Pantainya tidak terlalu luas tapi memberi kesan privat karena di sekeliling pantai ada tebing tinggi menjulang yang ditumbuhi pepohonan rindang. Dari tempat parkir pengunjung masih harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit untuk mencapai pantai ini. Jadi pengunjung tidak akan menemukan mobil yang diparkir di pinggir pantai sehingga sungguh membuat pantai ini asri.
Jalan menuju Pantai Sulamadaha sedikit menanjak dan sedikit menguras tenaga. Tapi semua itu terbayar ketika tiba di pantai ini. Pengunjung akan disambut dengan hamparan pasir putih, dan beningnya air laut yang bergradasi warna hijau muda ke biru tua.
Jangan pernah ragu untuk berenang di pantai ini, kejernihan dan airnya nan sejuk membuat betah berlama-lama di dalam air. Yang menarik, di pantai ini pengunjung bisa berjalan hingga 20 meter ke tengah laut karena ada gugusan terumbu karang yang luas di pantai ini. Jika tidak bisa berenang, pengunjung bisa menyewa pelampung seharga Rp 10.000.

MAKANAN KHAS MALUKU UTARA

GOHU IKAN KULINER “SASHIMI” DARI TERNATE, MALUKU UTARA
Salah satu hidangan tersohor dari tanah Ternate adalah “gohu ikan”, yakni sajian ikan tuna mentah dengan kucuran saus yang khas. Penyebutan makanan ini harus lengkap, sebab jika hanya disebut “gohu”, artinya adalah rujak asinan papaya muda yang juga sama terkenalnya di Ternate. Karena kemiripannya dengan panganan khas Jepang, sashimi, tak jarang orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate.

PUPEDA
Makanan pokok/khas Maluku Utara (Ternate) yaitu PAPEDA atau bubur sagu yang juga merupakan makanan pokok masyarakat Maluku, Papua dan Papua Barat. Papeda terbuat dari tepung sagu yang diaduk sambil disiram dengan air mendidih sehingga berbentuk adonan seperti lem, yang biasa kita gunakan untuk perekat.

Air Guraka
Minuman khas GURAKA, yaitu minuman jahe, yang ada rasa dan aroma kulit manis juga cengkeh kemudian ditaburi irisan buah kenari.

Gatang Kenari
Salah satu makanan Khas Maluku Utara yang sangat terkenal, Getang kenari, atau biasa orang menyebutnya ketam kenari = kepiting kenari, Kepiting kenari adalah satwa darat yang pintar memetik dan mengupas buah kelapa, serta menjadikannya makanan kegemaran mereka. Karena itulah kepiting kenari dianggap lebih gurih dan manis dagingnya dibanding kepiting biasa.

Halua Kenari
Halua Kenari atau dalam bahasa Inggris 'Javaalmond Fudge', merupakan cemilan manis yang sangat digemari banyak penikmat. Halua kenari terkenal dengan rasanya yang manis dengan cita rasanya yang unik.
Terbuat dari gula khas, Gula Merah yang kemudian dicampur dengan buah kenari, membuat jajanan yang satu memiliki banyak penikmat karena rasanya yang manis dengan cita rasa yang unik.

Bagea
Makanan yang terbuat dari tepung tapioka, gula, telur, dan kenari cincang ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Karena itu, bagea kenari sangat terkenal di Ternate. Dan untuk memperolehnya tidaklah sulit. Dari Bandara Sultan Babullah kita hanya menempuh perjalanan selama 15 menit menuju toko penjual khas bagea kenari di Jalan Revolusi dan Nukila Ternate.

OLEH-OLEH KHAS TERNATE

TOLU
TOLU, Tolu atau topi biasanya digunakan masyarakat Halmahera Utara untuk berkebun ataupun melaut. Tolu berbahan dasar pelepah pinang yang sudah terlebih dahulu dikeringkan.
Bentuknya sangat mirip dengan topi tradisional petani Indonesia.
Tolu dapat dijumpai pada hampir semua suku di Halmahera Utara dan berfungsi sebagai peneduh dari hujan dan terik matahari.

SUSIRU DAN AYAAYA
SUSIRU DAN AYAAYA, Susiru dan Ayaaya dibuat dengan memanfaatkan kulit bambu yang sudah kering. Dalam pembuatannya biasanya kulit bambu tersebut akan diberi zat pewarna dan dianyam sesuai bentuk yang diinginkan.
Ukuran dan corak pada Susiru dan Ayaaya biasanya sangat beragam. Susiru berguna untuk menapis beras sedangkan Ayaaya untuk menyaring air terigu.

PIRING ROTAN
PIRING ROTAN, Sesuai namanya, piring ini terbuat dari rotan yang saling dililit-lilitkan dan dibentuk menyerupai piring makan para umumnya. Biasanya sebelum diisi makanan piring rotan akan terlebih dahulu dialasi daun pisang.

POROCOSIGI
POROCOSIGI, Porocosigi dengan bentuk menyerupai botol dibuat dengan memanfaatkan daun pandan kering. Di bagian atas Porocosigi biasanya dihiasi dengan daun Woka yang sudah terlebih dahulu diwarnai.
Bagi masyarakat Halmahera Utara, Porocosigi berfungsi sebagai wadah penyimpan beras. Porocosigi berukuran besar mampu menampung sampai 10 kg beras. Porocosigi juga lazim ditemui pada acara lamaran adat.

PARANG DAN SALAWAKU
PARANG DAN SALAWAKU, Merupakan senjata tradisional khas daerah Maluku. Kedua senjata ini biasanya dipakai oleh para penari pria saat mempertunjukkan tarian Cakalele.
Pada salawaku terdapat ukiran-ukiran bermakna khusus yang terbuat dari kulit kerang laut.
Ukuran parang dan salawaku sangat bervariasi tergantung postur badan sang penari. Masyarakat pulau Kakara B di Halmahera Utara terkenal sebagai pengrajin salawaku yang piawai.

TIKAR PANDAN
TIKAR PANDAN, Merupakan keterampilan yang sudah diwariskan turun temurun antar generasi di Halmahera Utara. Sebelum dianyam, daun pandan, dibuang dulu durinya, dipotong secara melingkar lalu direbus dan dijemur.
Setelah menghasilkan helaian daun yang sudah lemas dan siap dianyam, dedaunan tersebut diiris menggunakan sebuah pisau khusus. Saat lembarannya semakin tipis, baru dimasak dengan memberi zat pewarna. Tujuannya, agar tikar atau anyaman lebih bermotif.

SALOI
SALOI, Saloi adalah tas punggung tradisional masyarakat Halmahera Utara. Saloi terbuat dari rotan dan biasanya digunakan kaum perempuan untuk pergi ke kebun. Saloi memiliki bentuk bundar yang mengerucut ke bawah.
Saloi yang terdapat di Malifut biasanya berukuran lebih kecil. Bentuk Saloi di Halmahera Utara sangat mirip dengan Saloi yang terdapat di kepulauan Sangihe hanya saja berbeda dalam hal bahan dasar yang digunakan.

BESI PUTIH
BESI PUTIH, Kerajinan tangan Besi Putih berasal dari pulau Morotai. Kerajinan tangan ini dihasilkan dengan memanfaatkan sisa-sisa perlengkapan tempur PDII yang banyak terdapat di sana.
Biasanya sisa-sisa perlengkapan tempur itu diolah menjadi kalung, cincin, gelang, pisau komando dan beragam jenis lainnya. Besi Putih berbahan dasar besi putih yang mengandung unsur logam mulia sebesar 0,8 persen sehingga tidak mudah berkarat.

BATU BACAN
Batu Bacan dipercaya sebagai batu hidup yang akan berubah warnanya seiring berjalannya waktu. Batu bacan dengan inclusi atau serat batu yang banyak lama kelamaan akan berubah menjadi lebih bersih dan mengkristal. Waktu yang dibutuhkan batu ini untuk mengkristal bisa bertahun-tahun. Harga batu Bacan lumayan mahal karena langka dan istimewa. 
  • PIISEI Cabang Maluku Utara
 ooo
 
GOHU IKAN

Bahan:
  • 200 gram ikan tuna
  • 1 genggam kacang tanah goreng (atau kenari sangrai),tumbuk kasar
  • 4 sdm minyak kelapa (bukan minyak kelapa sawit!)

Bumbu:
  • 10 cabe rawit (rica gufu), rajang kasar
  • 1 genggam kemangi (balakama), sebagian rajang kasar
  • 10 siung bawang merah, rajang kasar
  • 2 lemon cui (limau kasturi, jeruk kunci, kietna)
  • garam

Cara membuat:
  1. Potong dadu ikan tuna mentah, cuci, lalu lumuri dengan perasan lemon cui dan garam.
  2. Campurkan dengan rajangan kemangi. Bila tidak tersedia lemon cui, dapat diganti jeruk nipis.
  3. Campurkan rajangan cabe rawit, bawang merah, dan kacang tanah.
  4. Siram dengan minyak panas. Bila ingin agar tuna lebih matang, tambahkan minyak panas, agar semua permukaan tuna terpapar pada minyak panas.
  5. Sajikan dengan hiasan daun kemangi.
  • Wacananusantara.com
 ooo

BAGEA

BAHAN :
  • 2 btr telur ayam
  • 200 gr gula halus
  • 95 gr kenari halus
  • 95 gr kacang tanah ( kupas sangrai dan haluskan )
  • 390 gr tepung sagu
  • 1/4 sdt soda kue
  • 90 ml minyak sayur
  • 1/2 sdt kayu manis bubuk

CARA MEMBUAT :
  1. Kocok telur dan gula hingga kental
  2. Masukkan satu persatu kenari, kacang tanah, tepung terigu, soda kue, minyak sayur dan kayu manis bubuk sambil diaduk hingga rata dan kalis.
  3. Ambil 1 sdm adonan habis. Letakkan dalam loyang bersemir margarin dan beralas kertas roti. Tekan adonan hingga agak pipih.
  4. Panggang dalam oven bersuhu 160'C selama kurang lebih 30 menit hingga matang dan permukaan kue retak, angkat, biarkan dingin. Simpan dalam stoples dan sajikan.
  • Internet
 ooo


AIR GURAKA

Bahan:

  • 500 gram Gula Merah
  • Air 2 liter
  • 100 gram Jahe Merah
  • 100 gram buah Kenari

 

Cara membuat:

  1. Jahe merah anda kupas terlebih dahulu lalu kemudian dibakar. Setelah dibakar jahe merah tersebut anda memarkan.
  2. Rendam kenari dalam air dingin lalu dikupas dan iris secara melintang.
  3. Rebus Jahe merah yang telah dimemarkan beserta gula merah sampai mendidih. Saring airnya.
  4. Siapkan gelas saji lalu masukkan air rebusan tadi dan tambahkan satu sendok teh kenari yang telah diiris.
  5. Siapkan selagi Air Guraka masih panas.
  • Internet

 (Buletin edisi 35 September 2014)













Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL

TURNAMEN GOLF AMAL PIISEI PUSAT

BERITA ORGANISASI