RUMAH TANGGA & KARIR
PERHATIKAN
TANDA-TANDA KECANDUAN KERJA
Komitmen
kuat terhadap pekerjaan bukanlah hal buruk. Namun, jika komitmen tersebut malah
membuat Anda tidak bisa bersosialisasi dan di kepala hanya ada pikiran, kerja,
kerja, dan kerja, itu sudah melewati batas. Ingat, hidup Anda tidak hanya
kerja, masih ada kehidupan sosial yang harus diperhatikan.
Jika
Anda bekerja terlalu keras, depresi dapat menyerang. Terkadang, Anda sendiri
tidak tahu kalau sudah kecanduan kerja.
Apakah Anda orang yang selalu datang pertama dan
terakhir pulang dibandingkan rekan sejawat? Atau, bahkan Anda sering melebihi
jam kerja office boy yang dibagi menjadi dua shift? Tentu jika dilakukan
sesekali tak akan jadi masalah, contohnya saat mendekati tenggat waktu-walaupun
itu bisa diantisipasi. Aturlah waktu sehingga tak perlu lembur setiap deadline.
Tanda kedua, setiap saat yang Anda
obrolkan hanya pekerjaan atau di setiap saat yang Anda pikirkan hanya
pekerjaan. Apalagi kalau Anda selalu menunggu hari Senin dengan alasan ingin
segera merampungkan pekerjaan. Hati-hati, Anda sudah terobsesi dengan
pekerjaan. Terikat dengan pekerjaan tidak sama dengan dedikasi. Ambillah
istirahat, pergilah berolahraga, main musik, nonton film, atau makan malam
bersama teman.
Janganlah selalu membicarakan
pekerjaan dengan teman kerja atau istri atau orang tua Anda. Sesekali, lakukan
pembicaraan yang lain. Cobalah alihkan pikiran tentang pekerjaan-pekerjaan
tersebut dengan cara membaca buku atau melakukan hobi Anda yang sempat
ditinggalkan.
Semua orang pasti setuju pekerjaan
dan karier itu penting. Namun, hal itu mulai terasa berlebihan jika Anda
mengorbankan kesehatan atau waktu bersama keluarga demi pekerjaan. Ini
menandakan hidup Anda sudah mulai terganggu. Apalagi kalau Anda selalu merasa
tidak pernah cukup. Beberapa penelitian terserang serangan jantung dan diabetes
tipe 2. Jadi, aturlah cara bekerja Anda.
- Koran Kompas
(Buletin edisi 35 September 2014)
Komentar
Posting Komentar