WISATA & KULINER NUSANTARA

MELANCONG KE BANDA ACEH

Aceh menyediakan banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi, namun sayang sekali kejadian Tsunami yang melanda daerah tersebut pada 26 Desember 2004 yang lalu membuat tempat wisata Aceh yang kebanyakan wisata pantai ikut hancur.

Mesjid Raya Baiturahman

Mesjid Raya Baiturahman yang terletak di pusat kota Banda Aceh yakni di Pasar Aceh merupakan mesjid kebanggaan masyarakat Aceh.

Sejarah mencatat pada jaman dulu ditempat ini berdiri sebuah Mesjid Kerajaan Aceh.
Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873 Mesjid ini dibakar, namun untuk meredam kemarahan rakyat Aceh pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah Mesjid sebagai penggantinya yang berdiri megah saat ini. Mesjid ini berkubah tunggal dan dibangun pada tanggal 27 Desember 1883. Selanjutnya Mesjid ini diperluas menjadi 3 kubah pada tahun 1935. Terakhir diperluas lagi menjadi 5 kubah (1959 – 1968)

Pantai Lampuuk

Pantai Lampuuk terletak di pantai barat Aceh. Dari Banda Aceh kurang lebih 17 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu kurang dari 30 menit.
Pantai ini cukup indah dan dapat digunakan sebagai tempat berenang, berjemur di pasir putih, memancing, berlayar, menyelam dan kegiatan rekreasi lainnya.
Disore hari pantai ini terasa lebih indah, dimana kita dapat menyaksikan matahari terbenam yang penuh pesona.
Disekitar pantai Lampuuk juga berdiri megah pabrik semen Andalas dan Padang Golf Seulawah yang berlatar belakang panorama laut. Sayangnya semua keindahan pantai ini kini tinggal kenangan karena terjangan tsunami dan tinggal menunggu pemerintah memperbaiki wisata yang cukup digemari turis asing tersebut.

Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh

Di Taman Wisata Alam (TWA) Laut Pulau Weh, Sabang terdapat terumbu karang, baik karang yang keras maupun karang yang lunak dengan berbagai jenis, bentuk dan warna, yang kesemuanya membentuk gugusan karang yang menarik untuk dinikmati, antara lain karang dengan nama daerahnya karang lupas, karang rusa, karang kerupuk.

Selain terumbu karang, TWA Laut Pulau Weh, Sabang dapat ditemui jenis-jenis ikan karang seperti Angel fish, Tropet fish, Dunsel fish, Sergeon fish, Grope fish, Parrot fish dan lain-lain. Ikan-ikan ini berada di sekitar TWA Laut Pulau Weh dan sebagian merupakan endemik di daerah ini. Selain itu juga banyak ditemukan jenis-jenis ikan ekonomis seperti Tuna, Kakap, Kerapu, Bayan, Pisang-pisangan dan lain-lain.

Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di TWA Laut Pulau Weh adalah kegiatan wisata tirta seperti berselancar, naik sampan, berenang, memancing, serta menyelam untuk menikmati alam bawah air dengan keanekaragaman terumbu karang serta ikan-ikan karangnya yang indah.

Krueng Raya

Krueng Raya berjarak 35 Km dari Banda Aceh merupakan sebuah nama wilayah. Di daerah tersebut terdapat pelabuhan yang bernama “Pelabuhan Malahayati” yang sering dipergunakan masyarakat Banda Aceh untuk menyebrang ke pulau Weh (Sabang). Pelabuhan tersebut akhirnya dinon aktifkan setelah pelabuhan Ulee Lhe yang lebih megah dibangun yang hancur karena Tsunami.
Krueng Raya yang termasuk daerah dengan kerusakan terparah akibat Tsunami dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dari Banda Aceh.
Di daerah ini juga sangat terkenal dengan pantainya yang bernama Ujong Batee yang pantainya pernah ditumbuhi pohon cemara ini terletak 17 km arah timur Banda Aceh. Disana selain pantainya yang indah juga terdapat sebuah restoran yang menyajikan makanan khas Aceh yang terkenal. Ujong Batee dalam bahasa Aceh berarti Ujung Batu, mungkin nama ini diberikan karena dari pantai inilah kita dapat langsung melihat pulau seberang Sabang.
Di Krueng Raya juga terdapat daerah wisata bernama Lamreh, daerah ini merupakan daerah bukit yang dulunya tandus, namun kini telah ditanami berbagai pohon. Dari sini kita dapat menyaksikan panorama laut yang indah. (liha photo)

Museum dan Rumoh Aceh

Kota Banda Aceh memiliki sebuah Museum Negeri yang terletak dalam sebuah Kompleks. Bangunan induk Museum berupa sebuah rumah tradisional Aceh, dibuat pada tahun 1914 untuk Gelanggang Pameran di Semarang, yang kemudian dibawa pulang ke Banda Aceh tahun 1915 oleh Gubernur Van Swart (Belanda) yang kemudian dijadikan Museum.

Rumoh Aceh adalah sebuah rumah panggung yang berpintu sempit namun didalamnya seluruh ruangan tersebut tidak bersekat.

Sekarang ini lingkungan Museum ini telah bertambah dengan bangunan baru yang mengambil motif-motif bangunan Aceh seperti halnya bangunan Balai Pertemuan yang berbentuk kerucut yang bentuknya diambil dari cara orang Aceh membungkus nasi dengan daun pisang yang dinamakan “Bukulah”. Bukulah ini antara lain dihidangkan pada
kenduri-kenduri tertentu seperti Kenduri Blang, Kenduri Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dan lain sebagainya.

Ruang pamer Museum yang baru, memiliki bangunan 3 lantai, dipenuhi oleh berbagai koleksi barang-barang purbakala yang ditata dengan baik. Salah satu koleksi Museum ini adalah Lonceng Besar yang diberi nama “CakraDonya”. Lonceng ini merupakan hadiah dari Kerajaan Cina tempo dulu yang dibawa oleh Laksamana Ceng Ho pada tahun 1414. Beranda depan Museum memiliki bentuk khas yang juga memperlihatkan ukiran-ukiran kayu dengan motif Aceh.

Dikompleks ini sekaligus dijumpai makam sultan-sultan Aceh dimasa lalu. Makam para Sultan pada umumnya dibuat dari Batu Gunung dan dihiasi dengan Kaligraphi Arab yang indah mempesona, salah satunya adalah Makam Sultan Iskandar Muda.

Gunongan
Gunongan merupakan sebuah bangunan peninggalan Sultan Iskandar Muda (1608-1636) untuk permaisurinya Putri Phang. Menurut sejarah, Putri Phang selalu merasa rindu akan kampung halamannya, Pahang – Malaysia. Sultan kemudian mengetahui bahwa kegusaran permaisurinya itu karena di Pahang Istananya dikelilingi oleh perbukitan dimana permaisuri dapat bermain.
Lalu Sultan membangun sebuah gunung buatan yaitu Gunongan dimana permaisuri dapat memanjatinya. Begitu bangunan ini siap, permaisuri menjadi berbahagia dan lebih banyak menghabiskan waktunya disini terutama pada saat matahari akan tenggelam. Gunongan yang terletak dalam sebuah komplek di Jl. Teuku Umar Banda Aceh ini luput dari keganasan Tsunami.

Banda Aceh memiliki pemandangan laut yang luar biasa bagusnya, tidak kalah dengan Bali ataupun Lombok, pemandangan laut tersebut juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan asing, kota ini memang merupakan kota pesisir pantai barat Sumatera, maka tak heran kota ini termasuk parah akibat terjangan Tsunami.
Selain laut, pemandangan udara Banda Aceh juga sangat indah, ini dimungkinkan mengingat kurangnya polusi salah satunya karena kendaraan di Aceh juga tidak sebanyak di daerah lain.

 PIISEI Cabang Banda Aceh

ooo

Daun Sirsak Bantu Perangi Kanker

Buah bernama latin Annona muricata L, menjadi bukti akan kasih sayang-Nya kepada kita. Bagaimana tidak, buah bercitarasa segar ini ternyata berkhasiat ajaib untuk memerangi sel-sel ganas kanker! Demikian hasil riset tim Health Sciences Institute, Amerika.
Bukan dagingnya saja, tapi juga daunnya berkhasiat ajaib membunuh sel mematikan dari 12 jenis kanker. Daun sirsak ini berfungsi ‘kemoterapi’, tanpa menimbulkan efek yang biasa muncul pasca kemoterapi, berupa mual, berat badan susut, rambut rontok atau ikut matinya sel-sel sehat. Sebaliknya daun sirsak tadi akan memperbaiki sistem kekebalan tubuh, menambah energi dan memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, sirsak juga ampuh mengatasi sembelit, batu empedu, asam urat, nafsu makan hilang, ancaman osteoporosis, karena kandungan asam organik non-volatil (asam malat, asam sitrat, asam isositrat), vitamin C, mineral (fosfor, kalsium) dan senyawa fit-okimianya.
Nah, untuk obati kanker, silakan ambil 10 lembar daun sirsaktua, rebus dengan 3 gelas air menjadi 1 gelas, minum 2 kali perhari selama 2 minggu.Untuk atasi sakit pinggang rebus 20 lembar daun sirsak dalam 5 gelas air hingga tinggal 3 gelas, lalu minum 1 kali sehari 3/4 gelas.
Bila mengalami bisul, tempelkan daun sirsak pada bagian yang bengkak. Kalau sakit pada kandung kemih, buat saja kolak sirsak seminggu lamanya.
 Kartini

ooo

AYAM TANGKAP

Bahan : Ayam kampung muda 1 ekor
Air kelapa (untuk rendaman ayam) secukupnya

Bumbu :
Bawang merah ½ ons
Bawang putih 8 buah
Bawang bombay ½ buah
Ketumbar ½ ons
Jahe 1 ruas
Minyak goreng ½ kg
Garam secukupnya
Daun pandan
Daun temurui
Cabai hijau (utuh)
Bawang merah (dibelah 4)

Cara Membuat :
1. Ayam dipotong kecil – kecil
2. Rendam dengan air kelapa dan bumbu yang sudah dihaluskan bersama daun pandan,
daun temurui, bawang merah yang telah dibelah 4 dan cabai hijau (utuh) selama ½
jam.
3. Kemudian goreng dengan minyak panas bersama dengan daun pandan dan bawang merah
dan cabai hijau (lebih kurang tiga menit)

Catatan : digoreng ayamnya didalam minyak banyak (terendam)

ooo

MIE ACEH (MIE GORENG)

Bahan :
Mie kuning 1 kg
Sawi 2 ikat
Kol secukupnya
Toge secukupnya
Bawang prey 1 batang
Daun sup secukupnya
Bawang goreng
Kerupuk
Timun
Acar bawang
Udang sedang (potong) 1 ons
Daging (potong – potong) 1 ons
Tomat aceh 2 buah
Air kaldu (daging) secukupnya

Bumbu :
Bawang merah ½ ons
Bawang putih ½ ons
Cabai merah ½ ons
Cabai kering ½ ons
Kemiri ½ ons
Kacang tanah (digoreng) digiling
Biji kenari 4 buah
Kas – kas ½ ons
Ketumbar (gongseng)
Penyedap rasa secukupnya
Garam secukupnya
Kecap secukupnya
Cuka secukupnya
Minyak goreng (u/ menumis)
Caranya :
1.Bumbu dihaluskan.

2.Tumis bumbu sebentar, masukkan sayuran, setelah harum masukkan udang dan daging serta tomat, masukkan air kaldu, tunggu sebentar, kemudian masukkan mie kuning dan tambahkan dengan kecap, cuka, garam dan penyedap rasa tunggu sampai agak kering, lalu angkat dan siap untuk dihidangkan.

Catatan : boleh tambahkan kepiting (sesuai selera)

ooo

KUE TIMPHAN


BAHAN:
1 bungkus tepung ketan rose brand
1 sdt garam
150 ml santan
½ Labu kuning yang kecil
daun pisang muda untuk membungkus
minyak goreng untuk olesan

ISI (SRIKAYA):
1 mangkuk sedang telur
1 mangkuk sedang santan kental, dari 1 butir kelapa
1 mangkuk sedang gula pasir
1/2 sdt garam
1/4 sdt vanili
1 batang daun pandan

CARA MEMBUAT KULIT TIMPHAN:
1.Rebus labu, santan dan sedikit garam sampai labu empuk lalu di dinginkan

2.Tuang tepung ketan dalam baskom masukkan labu kuning lalu aduk. Uleni hingga adonan rata dan bisa dibentuk, sisihkan.

3.Isi: Kocok telur, tambahkan santan dan garam, aduk rata. Masukkan ke dalam panci, masak di atas api kecil sambil diaduk hingga adonan kering. Masukkan vanili .

4.Olesi selembar daun pisang dengan minyak goreng, taruh 2 sdm adonan di atasnya, ratakan. Beri 1 sdt penuh adonan isi, kemudian tutup dengan adonan hingga isi berada ditengah, lipat daun pisang ke tengah atau gulung hingga adonan terbungkus rapat. Semat kedua ujungnya dengan lidi.

5.Panaskan air dalam dandang hingga mendidih, taruh bungkusan timpan di dalamnya, kukus selama kurang lebih 30 menit hingga matang, angkat.


 PIISEI Cabang Banda Aceh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL

TURNAMEN GOLF AMAL PIISEI PUSAT

BERITA ORGANISASI