DIALOG INTERAKTIF
PENGARUH MEDIA CETAK
BAGI PERKEMBANGAN FILM
Asian Writers Meeting (1980)
Pada pergantian abad 20 – 21 terjadi perubahan yang dahsyat
Perubahan teknologi komunikasi dan informasi kalau tak diantisipasi à erosi
budaya - jati diri bangsa meluntur
Bila bangsa tidak menyiapkan diri, maka generasi muda tidak mampu memetik
manfaat yang optimal
Informasi
Mendapat informasi:
HAK AZASI MANUSIA, dijamin oleh U.U.
* Bebas tapi ada batas
TI: Mendekatkan sarana komunikasi ,langsung sampai ke rumah
SELALU ADA BERKAH PADA SETIAP KEMAJUAN NAMUN HARUS SIAP MENDAPAT LIMBAH
INFORMASI
NEGERI YANG MAJU INDUSTRI FILM MENCARI PASAR . Kalau tak hati-hati kita bisa
terlindas. Maka harus ditumbuhkan DAYA SARING
Selalu ada sisi negatif dan positif
Film, teve, internet, HP, elerektronik sinema , serat optik,
Kebhinekaan masyarakat : ekonomi,sosial, agama dll.
Hal ini harus diantisipasi, jangan cuma ikut arus
Daya saring
Deret hitung
TI: deret ukur, cepat meloncat
Kita tak pernah menyiapkan diri, terserah pada perkembangan sendiri.
APATIS
Cita-cita
Seniman/Insan Perfilman ada yang ingin BEBAS BERKREATIFITAS
TETAPI MASYARAKAT JUGA INGIN terlindungi?
Penting: tumbuhkan budaya swasensor pada KITA SEMUA
Perlu perangkat regulasi untuk film/seni media yang saling menguntungkan
Produser
Insan film
Masyarakat YANG PEDULI
Produksi film tahun 2008
Ambil no 5 sepenuhnya
Media audio visual mempengaruhi pola kehidupan
Pola pandang
Pola pikir
Pola laku
Pemirsa teve didominasi insan muda
50% penduduk Indonesia adalah muda
Daya tiru tinggi tapi cenderung pada yang negatif.
Yang ditiru sering contoh yang tidak baik
Teve SUDAH menjadi industri
Kiat ekonomi , fokus : bagaimana mencari untung
Tergantung rating ( AC Nilson )
Yang disukai pemirsa cenderung pada:
Cinta, selingkuh , cinta di sekolah
Kekerasan à seru!
Bebas ekspresi bahasa ( gaul, Inggris , daerah , campur-campur , maki-maki , dll
KALAU INGIN MENDAPAT HASIL MAXIMAL DARI KEMAJUAN T. I , MAKA TUMBUHKAN APRESIASI FILM SEKALIGUS MENUMBUHKAN DAYA SARING DAN DAYA SAING SECARA POSITIF.
Merombak sesuatu dengan pendekatan budaya
TITIE SAID
LEMBAGA SENSOR FILM
JAKARTA , 21 JUNI 2011
BAGI PERKEMBANGAN FILM
Asian Writers Meeting (1980)
Pada pergantian abad 20 – 21 terjadi perubahan yang dahsyat
Perubahan teknologi komunikasi dan informasi kalau tak diantisipasi à erosi
budaya - jati diri bangsa meluntur
Bila bangsa tidak menyiapkan diri, maka generasi muda tidak mampu memetik
manfaat yang optimal
Informasi
Mendapat informasi:
HAK AZASI MANUSIA, dijamin oleh U.U.
* Bebas tapi ada batas
TI: Mendekatkan sarana komunikasi ,langsung sampai ke rumah
SELALU ADA BERKAH PADA SETIAP KEMAJUAN NAMUN HARUS SIAP MENDAPAT LIMBAH
INFORMASI
NEGERI YANG MAJU INDUSTRI FILM MENCARI PASAR . Kalau tak hati-hati kita bisa
terlindas. Maka harus ditumbuhkan DAYA SARING
Selalu ada sisi negatif dan positif
Film, teve, internet, HP, elerektronik sinema , serat optik,
Kebhinekaan masyarakat : ekonomi,sosial, agama dll.
Hal ini harus diantisipasi, jangan cuma ikut arus
Daya saring
Deret hitung
TI: deret ukur, cepat meloncat
Kita tak pernah menyiapkan diri, terserah pada perkembangan sendiri.
APATIS
Cita-cita
Seniman/Insan Perfilman ada yang ingin BEBAS BERKREATIFITAS
TETAPI MASYARAKAT JUGA INGIN terlindungi?
Penting: tumbuhkan budaya swasensor pada KITA SEMUA
Perlu perangkat regulasi untuk film/seni media yang saling menguntungkan
Produser
Insan film
Masyarakat YANG PEDULI
Produksi film tahun 2008
Ambil no 5 sepenuhnya
Media audio visual mempengaruhi pola kehidupan
Pola pandang
Pola pikir
Pola laku
Pemirsa teve didominasi insan muda
50% penduduk Indonesia adalah muda
Daya tiru tinggi tapi cenderung pada yang negatif.
Yang ditiru sering contoh yang tidak baik
Teve SUDAH menjadi industri
Kiat ekonomi , fokus : bagaimana mencari untung
Tergantung rating ( AC Nilson )
Yang disukai pemirsa cenderung pada:
Cinta, selingkuh , cinta di sekolah
Kekerasan à seru!
Bebas ekspresi bahasa ( gaul, Inggris , daerah , campur-campur , maki-maki , dll
KALAU INGIN MENDAPAT HASIL MAXIMAL DARI KEMAJUAN T. I , MAKA TUMBUHKAN APRESIASI FILM SEKALIGUS MENUMBUHKAN DAYA SARING DAN DAYA SAING SECARA POSITIF.
Merombak sesuatu dengan pendekatan budaya
TITIE SAID
LEMBAGA SENSOR FILM
JAKARTA , 21 JUNI 2011
Komentar
Posting Komentar