WISATA & KULINER NUSANTARA
MELANCONG KE
BANDUNG
Bandung, ibukota Propinsi Jawa Barat,
merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan wilayah seluas 167
kilometer persegi, kota berjulukan Parijs van Java ini menampung lebih
dari 2,3 juta penduduk. Oleh kota-kota tetangga, seperti Jakarta dan Bogor,
Bandung kerap dijadikan tujuan akhir pekan utama mengingat jarak ketiganya yang
terjangkau untuk kunjungan-kunjungan singkat.
Umumnya wisatawan yang datang ke
Bandung untuk mengunjungi tempat wisata di Bandung, berbelanja atau wisata
kuliner. Bandung identik dengan kota kreatif, terlihat dari majunya industri
kreatif lokal di kota ini, misalnya di sektor sandang (distro), pangan (makanan
ringan), dan masih banyak lagi. Seni juga tumbuh subur di kota ini, terlihat banyak seniman berbakat
tanah air asal Bandung, serta banyaknya ajang kesenian seperti pameran dan
penghargaan seni yang diselenggarakan. Belakangan, dibukanya tempat-tempat yang
mengawinkan konsep galeri seni dengan resto atau kafe juga kian marak.
Di lain
sisi, Bandung juga asyik disambangi bagi para pecinta sejarah. Banyak cerita
bersejarah yang terjadi di kota ini. Pada April 1946, ratusan ribu warga
Bandung membakar rumah merea demi mencegah tentara Belanda dan sekutu
menjadikan kota ini sebagai markas mereka. Momen tersebut kita kenal sebagai Bandung Lautan Api. Di kota ini pula sejarah
kemitraan Asia Afrika ditegakkan dengan digelarnya Konferensi Asia Afrika pada
tahun 1955. Arsip dokumentasi peristiwa tersebut tersimpan rapi di Museum Asia
Afrika. Atau tengok pula Jalan Braga yang konon menginspirasi terciptanya
julukan Parijs van Java, karena di sepanjang jalan ini dulunya berderet
kafe-kafe layaknya di kota Paris.
Waktu terbaik mengunjungi Bandung bisa
dibilang sepanjang tahun. Hanya saja, saat akhir pekan, Bandung hampir dipastikan
selalu dipadati oleh wisatawan-wisatawan yang berasal dari kota-kota tetangga,
sehingga kemacetan sulit dihindari.
Transportasi menuju Bandung
Bandara Husein Sastranegara di Bandung memang tidak
sebesar bandara di kota-kota besar lain di Indonesia, namun bandara ini juga
aktif melayani penerbengan domestik dan mancanegara.
Air Asia, Garuda Indonesia,
Lion Air, Tigerair Mandala, dan Wings Air melayani penerbangan langsung ke
Bandung dari beberapa kota di Indonesia, seperti Denpasar, Makassar, Medan,
Pontianak, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Sementara dari luar negeri,
Air Asia menyediakan rute penerbangan
langsung ke Bandung dari Kuala Lumpur dan Singapura.
Liburan ke Bandung
Bandung tempat yang tepat untuk
berbelanja dan wisata kuliner sebab kota ini menyediakan banyak pilihan dengan
beragam distro dan factory outlet, serta kafe dan resto yang ada. Untuk
para peminat seni, berbagai pameran seni kontemporer juga kerap diadakan.
Galeri-galeri seni yang ada saat ini banyak yang hybrid alias bisa
berfungsi pula sebagai kafe atau resto. Jadi kita tak perlu berpindah lokasi
dan buang banyak waktu di jalan.
Berbagai acara yang diadakan rutin juga bisa
diikuti oleh publik, misalnya Craft Day yang diadakan setiap tahunnya oleh
Tobucil & Klabs, toko buku dan komunitas hobi. Ada pula Keuken, festival
kuliner sehari yang bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan ruang publik
dengan merangkul berbagai komunitas dan dimeriahkan beragam kegiatan menarik
seperti pertunjukan musik.
Untuk yang suka dengan alam, bisa mencoba hiking di
Gunung Manglayang, menikmati indahnya Kawah Putih atau Gunung Tangkuban Perahu,
bersampan ria di Sapulidi resto, atau berkeliling dengan perahu di Situ
Patenggang. Para orang tua yang berlibur bersama anak-anak, ajak saja outbond
ke De’Ranch sambil berlagak menjadi koboi.
Akomodasi di kota Bandung
Ada
sekitar 400 penginapan beragam jenis di Bandung, mulai dari kelas wisma,
hostel, hotel, maupun resort. Lokasi-lokasi penginapan tersebut bisa
dikatakan menyebar, ada yang di pusat kota, di daerah perbukitan, maupun yang
menyajikan suasana pedesaan yang dekat dengan sawah dan dilengkapi dengan
sampan. Belakangan ini, bed and breakfast juga marak
bermunculan di Bandung, diantaranya yang cukup populer antara lain Cottonwood dan
Magnolia.
Hotel jaringan juga banyak tersedia di kota ini antara lain Hilton
Bandung Hotel, Sheraton Bandung Hotel and Towers Hotel, Hyatt Regency, Holiday
Inn Bandung Hotel, dan masih banyak lagi. Ada pula Ibis Bandung Trans Studio yang berada
di kawasan yang sama dengan Trans Studio Bandung. Jika ingin menginap di hotel
yang sama dengan Soekarno, Hotel Savoy Homan adalah tempatnya.
Tempat wisata di Bandung
Saung Angklung Udjo
Saung ini
meripakan sanggar budaya Jawa Barat yang fokus pada pengembangan dan
pelestarian seni bermain angklung. Saung Angklung Udjo berlokasi di Jalan Padasuka
118. Pendirinya adalah pasangan suami istri Udjo dan Uum Sumiati.Di saung yang
berdiri pada tahun 1966 ini pertunjukan berlangsung hampir setiap hari. Selain
itu, pengunjung juga dapat menyaksikan langsung proses pembuatan angklung. Kita
juga bisa membeli miniatur angklung sebagai oleh-oleh. Jika berniat datang
dalam grup besar, sebaiknya menghubungi pihak pengelola terlebih dulu karena
jadwal Saung Angklung Udjo cukup padat, terutama saat liburan.
Jam buka: Setiap hari pukul 10.00 – 20.00
Tiket masuk: Pertunjukan harian Rp 50.000, Program setengah
hari mulai dari Rp 110.000
NuArt Sculpture Park
Untuk yang tertarik dengan seni patung, NuArt Sculpture yang
tberlokasi di Jalan Setra Dita Kencana II/11 Sarijadi ini pantas disambangi.
Taman ini milik I Nyoman Nuarta, pematung asal Bali yang karya-karyanya cukup
populer, salah satunya patung Garuda Wisnu Kencana. Tempat ini mulai dibangun
pada tahun 2000 dan digunakan untuk memajang karya-karya pribadi Nyoman.
NuArt Sculpture Park berkonsep terbuka. Di taman seluas 3 hektar
ini, patung-patung hasil Nyoman yang kebanyakan berbahan metal diletakkan
secara menyebar. Selain galeri terbuka, kita juga bisa mengunjungi galeri yang
menyimpan karya lukisan Nyoman yang berada di lantai dua. Setelahnya, bisa
bersantai di N Cafe di lantai dasar.
Jam buka: Setiap hari pukul 09.00 – 17.00, N Cafe pukul
09.00 – 18.00 (Senin – Jumat) dan pukul 11.00 – 22.00 (Sabtu – Minggu)
De’ Ranch
Cukup dengan berkendara sekitar satu jam dari Bandung, kita bisa
bertamasya seru bersama keluarga di alam terbuka. Di De’ Ranch, anak-anak bisa
merasakan sensasi menjadi koboi sehari, lengkap dengan kuda dan kostumnya. Di
sini juga terdapat berbagai permainan yang bisa dinikmati, mulai dari ayunan,
sepeda, trampolin, flying fox, dan ATV.
Jam buka: Selasa – Jumat pukul 09.00 – 17.00,
Sabtu – Minggu/hari libur pukul 08.00 – 18.00
Harga tiket: Sewa kuda tunggang Rp 20.000, Kereta kuda Rp
35.000,
Kawah Putih
Cekungan Gunung Patuha yang didominasi warna putih dan hijau toska
yang cantik ini dulunya justru diangap angker dan ditakuti warga. Bahkan mereka
menganggap bau menyengat yang tercium berasal dari demit penunggu gunung. Namun
jangan khawatir, bau tersebut adalah belerang hasil aktivitas vulkanis Gunung
Patuha. Kini, Kawah Putih ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat musim
liburan. Tak jarang pula calon pengantin yang menjadikan tempat ini sebagai
lokasi foto pre-wedding mereka.
Situ Patenggang
Di Bandung Selatan, tak jauh dari Kawah Putih, ada sebuah danau
yang cukup asyik dijadikan tempat leyeh-leyeh. Namanya Situ Patenggang.
Legenda tempat ini tentang sepasang kekasih yang terpisahkan, lalu berusaha
keras untuk kembali ke pelukan masing-masing. Patenggang, berasal dari kata pateangan-pateangan
yang artinya ‘saling mencari’. Konon danau ini berasal dari air mata haru
mereka saat keduanya berhasil bertemu.
Yang unik, terdapat pulau berbentuk hati di tengah danau. Untuk
mencapainya kita bisa menyewa perahu seharga Rp 10.000 per orang. Kabarnya Situ
Patenggang bisa mempertemukan seseorang dengan cinta abadinya, dengan syarat
orang itu harus mengelilingi pulau hati tersebut.
Gedung Merdeka & Museum Asia
Afrika
Gedung ini merupakan salah satu gedung bersejarah di kota Bandung.
Gedung Merdeka dan Museum Asia Afrika berlokasi di Jalan Asia Afrika no.65.
Gedung seluas 7.500 meter persegi ini pernah digunakan sebagai tempat
penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi
Asia-Afrika (KTTAA) pada tahun 1955. Pada awalnya, gedung ini bernama
Sociëteit Concordia dan menjadi tempat rekreasi dan sosialisasi warga Belanda
yang berdomisili di Bandung.
Selama bertahun-tahun, fungsi gedung ini berubah-ubah, mulai dari
pusat kebudayaan, markas pemuda tanah air, dan tempat pertemuan. Kini, hampir
satu abad kemudian, Gedung Merdeka berfungsi sebagai tempat pelaksanaan sidang
utama, sementara bangunan di sampingnya, merupakan Museum Konferensi
Asia-Afrika. Di gedung bergaya art deco ini tersimpan benda-benda
koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika.
Jam Buka : Senin –
Minggu pukul 10:00 – 17:00 WIB
Harga tiket : Gratis
Wisata Belanja di Bandung
Ingin belanja pakaian? Bandung tempatnya. Factory outlet (FO)
banyak terdapat di Jalan
Setiabudi dan Jalan Riau, seperti Rumah Mode, Heritage, Grande Fashion,
Summit Boutique, dan lain-lain. Sementara distro yang lebih bergaya muda bisa
ditemukan di Jalan Trunojoyo.
Bagi yang mencari jeans, sambangi saja Cihampelas yang
legendaris. Di sepanjang jalan ini berderet toko-toko yang menjual berbagai
pakaian berbahan jeans. Jika ingin hunting bahan dan punya model
sendiri, datang saja ke Jalan Tamim. Satu buah celana jeans, termasuk
harga bahan dan biaya jahit, bisa dibawa pulang mulai dari Rp 95.000 saja.
Tak jauh dari jalan tersebut ada Pasar
Baru yang menjual berbagai kebutuhan, mulai dari pakaian, barang-barang rumah
tangga, elektronik, dan lain-lain. Pasar ini juga menyediakan barang-barang
dalam partai besar dan kain tekstil yang dijual per meter. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan domestik. Kabarnya,
wisatawan Malaysia menjadikan pasar ini sebagai salah satu tujuan utama saat ke
Bandung.
Wisata Kuliner di Bandung
Bandung menyediakan banyak tempat makan. Mulai dari jajanan di
pinggir jalan, hingga resto romantis di atas bukit. Untuk sarapan, bisa dimulai
dari Roti Bakar Gempol di Jalan Gempol atau Bubur Ayam Mang Oyo di Jalan
Sulanjana. Beranjak siang, bisa makan siang di artspace yang juga punya
area resto atau kafe, seperti Lawangwangi Art Space atau Selasar Sunaryo Art
Space.
Pilihan lainnya, Anda bisa mampir ke Restoran Braga Permai di
Jalan Braga. Restoran ini sudah ada sejak tahun 1930-an, dan merupakan yang
tertua kedua setelah Toko Kue Sumber Hidangan. Menu-menu yang disajikan sini
beragam, seperti Tenderloin Steak, Crispy Duck with Noodle, DD Pizza, dan
masih banyak lagi.
Untuk melengkapi wisata kuliner di Bandung bagi yang hobi ngemil,
jangan lupa coba Batagor Kingsley yang gurih. Bisa disantap di tempat atau
beli yang setengah matang untuk digoreng di rumah. Sementara itu, penggemar
kopi tak akan kehabisan pilihan di Bandung. Kota ini punya banyak kedai kopi
lokal yang bisa disambangi. Ada Kopi Aroma yang legendaris, Lacamera yang bikin
betah dengan interior minimalis, Remah Kopi yang andalannya Kopi Hitam Toraja,
Kopi Progo di mana kita bisa lihat langsung cara pengolahan kopi, dan masih
banyak lainnya.
Bagi yang berniat mengajak pasangan untuk makan malam romantis
bisa ajak ke Maxi’s Resto di Ciumbuleuit, The Valley di Dago, Atmosphere di
Lengkong Besar, Sierra Cafe and Lounge di Bukit Pakar Timur, atau Maja House di
Sersan Bajuri. Pilihan lainnya, makan sederhana sambil menikmati lanskap kota
dari ketinggian di Punclut atau Warung Daweung di Bukit Moko. Kalau mau ke
warung ini sebaiknya membawa kendaraan pribadi mengingat aksesnya cukup sulit
dan tidak dilalui angkot.
Martabak San Francisco Bandung
Kuliner Bandung yang satu ini sudah terkenal, martabak san francisco terletak di Jl. Burangrang No. 42 Bandung tepat di sebrang batagor riri, keistimewaan martabak ini selain tebal, rasanya memang enak banget. Tersedia Martabak Manis dan Martabak Telor.
Buka sekitar tiap hari sekitar pukul
16.00 - 23.00
Untuk Martabak Manis tersedia dua
ukuran, Besar dan Mini, harga perloyangnya sekitar 40.000,- s/d 55.000,-.
Salah satu favoritnya adalah martabak
manis spesial campur dengan isi berupa keju dan coklat
Cilok Bandung
Cilok (singkatan
dari Aci dicolok) adalah sebuah makanan rakyat khas Jawa Barat yang berasal
dari Indonesia yang terbuat dari tepung Kanji (aci dalam bahasa sunda) yang
kenyal dengan di tambahkan bumbu pelengkap seperti sambal kacang, Kecap,dan
Saus Cilok bentuknya bulat-bulat seperti bakso, hanya saja berbeda bahan
dasarnya.
Terdapat Telur atau cincang daging di
dalamnya, karena terbuat dari bahan dasar tepung kanji maka cilok jika dimakan
rasanya kenyal. Tak hanya disukai oleh anak-anak, pada zaman modern ini
ternyata hampir semua orang menyukai cilok, seperti para mahasiswa dan orang
tua.
Colenak Bandung
Kuliner Bandung yang satu ini disebut Colenak atau dikenal
juga dengan tape bakar adalah nama yang diberikan pada kudapan yang dibuat dari
peuyeum (tapai singkong) yang dibakar yang disantap dengan dicocolkan pada gula
jawa cair yang dicampur dengan serutan kelapa.
Kudapan ini berasal dari Bandung yang
dikenalkan oleh Aki Murdi pada tahun 1930.[3] Penamaan makanan ini merupakan
portmanteau dari kata dalam bahasa Sunda, dicocol enak. Dalam teknik memasaknya
kandungan gula dalam tapai membuat tapai tersebut mudah gosong - meskipun
demikian bagi beberapa orang, ini merupakan bagian yang terenak.
Makanan ini termasuk makanan khas Bandung, salah satu tempat yang menjualnya adalah Colenak Murdi Putra di Jalan Ahmad Yani, Bandung. Lokasi yang diwariskan selama tiga generasi dari pencipta awal Aki Murdi dan kini telah memiliki variasi yaitu colenak rasa durian dan nangka.
Makanan ini termasuk makanan khas Bandung, salah satu tempat yang menjualnya adalah Colenak Murdi Putra di Jalan Ahmad Yani, Bandung. Lokasi yang diwariskan selama tiga generasi dari pencipta awal Aki Murdi dan kini telah memiliki variasi yaitu colenak rasa durian dan nangka.
Cuanki
Serayu
Ini dia salah satu kuliner khas
Bandung yang membuat kangen, apalagi kalau kamu pecinta baso. Cuanki sebenarnya
singkatan dari “Cari Uang Jalan Kaki”, karena pedagang cuanki dulu selalu
menjajakan jajanannya dengan berjalan kaki. Tapi, rasa cuanki memang beda kalau
dibandingkan baso kebanyakan, terutama dari kuahnya yang bening dan gurih.
Selain baso, seporsi cuanki juga terdiri dari pangsit, siomay goreng dan
tahu goreng.
Cuanki Serayu terletak di Jalan Serayu
yang tidak jauh dari Jalan RE Martadinata atau Jalan Riau yang menjadi pusat
factory outlet. Jajanan ini sudah dikenal sejak tahun 1990 lalu dan masih
menarik minat warga Bandung maupun turis karena harganya yang murah. Kamu cukup
mengeluarkan Rp9.000 saja untuk mencicipi semangkuk cuanki.
Es
Duren Pak Aip/Sakinah
Jajanan es duren memang bertebaran di
Bandung. Tapi, Es Duren Pak Aip atau biasa dikenal dengan Es Duren Sakinah di
Jalan Tubagus Ismail ini lain dari yang lain. Tidak jauh dari lampu merah
simpang Dago di Dago Atas, kamu tidak akan kesulitan mencari tempat jajanan
ini. Di sini kamu bisa mencicipi beragam varian rasa es duren, tapi untuk yang
baru pertama kali datang ke sini, kamu harus coba versi original-nya.
Dengan harga Rp17.000 seporsi, kamu
sudah bisa menikmati biji-biji durian yang besar dan empuk yang disajikan
dengan es batu dan susu kental manis. Hm…pastinya segar sekali ya!
Oleh oleh Bandung yang biasa dibawa ketika pelancong
hendak pulang kembali kekotanya setelah ber wisata kuliner bandung
banyak macamnya, semua tinggal sesuai selera, diantaranya adalah :
- Molen Kartikasari, makanan ini dijual di toko kue Kartikasari dan di toko ini tidak hanya molen yang dijual melainkan jajanan, cake, puding dan masih banyak lagi, biasanya tempat ini selalu penuh dipenuhi pengunjung yang belanja oleh oleh bandung, Jl H Akbar No 4, Jl Ir H Juanda, Jl Terusan Jakarta, Jl Buah Batu, Dago
- Brownies Kukus Amanda ini memang khas dan enak sekali, ada di pertigaan jalan cikawao / lengkong besar.
- Batagor Riri, yang ini udah tidak asing lagi tempatnya di jalan burangrang.
- Soes Merdeka, Di Bandung, Toko Soes Merdeka bisa Anda temui di tiga tempat, yaitu Jl Merdeka, Jl Buah Batu dan Jl Jend Gatot Subroto. Segera arahkan kendaraan Anda menuju Soes Merdeka, dan beli aneka kue lezat untuk oleh-oleh kerabat di kota asal.
- Maicih, Keripik ini sangat terkenal karena rasanya yang unik. Keripik Ma Icih memiliki banyak level atau tingkat kepedasan. Jika Anda pecinta makanan pedas, tak ada salahnya mencoba keripik Ma Icih level 10. Pedasnya begitu mengigit lidah.
ooo
MIE KOCOK
Bahan-bahan
- mie telur 150gr, (gunakan mie yang bentuknya gepeng)
- kikil sapi 150gr, bisa tambahin juga dengan daging sapi bertulang
- tauge 50gr, buang ekornya (bisa juga tambahin sesuai selera)
Bumbu Mie½ sendok teh penyedap rasa
- ½ sendok teh kecap manis
- ½ sendok teh lada bubuk
- ½ sendok teh tongcai
- ½ sendok teh cuka
- 1 buah kemiri
Bumbu halus
- 4 butir bawang merah
- 4 butir bawang putih
- ½ sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan garam
- ½ sendok teh gula pasir
Pelengkap
- Kerupuk putih
- Bawang goreng untuk taburan
- Sambal cabai rawit
- Irisan daun seledri
- Irisan daun bawang
Cara
Membuat Mie Kocok Bandung
- Mie direbus sampai matang, sisihkan dalam sebuah mangkok.
- Potong-potong bahan kikil sapi beserta daging sapi bertulang. Kemudian rebus sampai matang bersama bumbu mie. Kemudian angkat dan sisihkan.
- Tumis bawang merah, bawang putih, merica, garam dan gula pasir sampai harum kemudian angkat dan masukan kedalam mie bersama dengan kuah kikil sapi.
- Sajikan bersama pelengkapnya.
ooo
SOTO BANDUNG
Bahan yang diperlukan
- 300 gram daging sandung lamur
- 200 gram babat, rebus, buang airnya, tiriskan
- 1 buah lobak putih, iris ± 3 cm
- 1800 cc air
- Bumbu soto bandung
- 6 siung bawang putih, haluskan
- 2 batang serai, memarkan
- 1 iris jahe (± 2 cm), memarkan
- ½ sendok makan garam
- 2 sendok teh merica bubuk
Pelengkap
:
- 100 gram kacang kedelai, rendam dalam air hingga mengembang, goreng
- 1 batang daun bawang, iris halus
- 1 batang daun seledri, iris halus
- bawang goreng
- sambal
- 6 buah kerupuk udang, goreng
- perkedel singkong
Makanan
pelengkap, perkedel singkong :
- 500 gram singkong, rebus
- 1 sendok teh garam
- ½ sendok teh merica bubuk
- Cara membuat Perkedel :
- Rebus singkong hingga matang
- haluskan singkong rebus, beri garam dan merica, bulatkan, goreng tiriskan
Cara Membuat Soto Bandung
- Rebus daging dengan bawang putih, serai, jahe dan garam hingga empuk.
- Angkat daging dan potong bentuk dadu ± 2x2 cm, masukkan kembali ke kaldu, beri merica bubuk.
- Masukkan lobak, masak hingga matang, angkat.
- Tempatkan soto dalam mangkuk, beri taburan kedelai goreng, daun bawang, seledri, dan bawang goreng.
- Hidangkan dengan sambal, perkedel singkong dan kerupuk dalam tempat terpisah.
Buletin edisi 34, Januari 2014
Komentar
Posting Komentar