ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
A N G G A R A N D A S A R
Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
M U K A D I M A H
Bahwa
kami, para Istri Sarjana Ekonomi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Sarjana
Ekonomi Indonesia (ISEI), merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat
Indonesia, menyadari akan kewajiban kami untuk turut berperan serta dalam upaya
memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Bahwa kami
merasa perlu adanya suatu wadah pemersatu untuk menyumbangkan darma bakti kami
kepada Nusa, Bangsa dan Negara dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Dengan keyakinan
akan pentingnya kesatuan dan persatuan dalam keluarga Istri Sarjana Ekonomi
Indonesia guna mewujudkan peran serta kami dalam pembangunan, kami berhimpun
dalam suatu organisasi dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi
ini bernama Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia dengan singkatan
PIISEI.
Pasal 2
PIISEI dibentuk pada tanggal 10 Juli 1975 di Ujung
Pandang untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
PIISEI Pusat berkedudukan di Ibukota Negara
Republik Indonesia dengan Cabang-Cabang di seluruh Indonesia.
BAB II
AZAS, DASAR DAN SIFAT
Pasal 4
Organisasi ini berazaskan Pancasila yaitu :
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang di
pimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan, Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 5
Organisasi
ini adalah organisasi sosial kemasyarakatan, bersifat kekeluargaan dan tidak
terikat pada partai politik manapun.
BAB III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 6
PIISEI bertujuan :
a.
Menghimpun para Istri Sarjana Ekonomi Indonesia dalam satu ikatan persatuan
untuk turut berperan serta, memajukan kesejahteraan serta meningkatkan
kecerdasan kehidupan masyarakat Indonesia.
b.
Menumbuhkan dan meningkatkan solidaritas serta kerukunan diantara sesama
anggota.
c.
Membina hubungan baik dengan organisasi sosial lainnya.
d.
Memberikan pengabdian kepada masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 7
Untuk
mencapai tujuan PIISEI berusaha :
a.
Membina serta meningkatkan persatuan dan kesatuan diantara sesama anggota.
b. Menyelenggarakan kegiatan dalam bidang pendidikan dan penyuluhan, guna
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta kesadaran akan tanggung jawab
bermasyarakat dan bernegara bagi anggota.
c. Menyelenggarakan kegiatan bidang sosial guna meningkatkan kesejahteraan
keluarga dan masyarakat.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Anggota PIISEI terdiri dari :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan
BAB V
ORGANISASI
Pasal 9
Perangkat
organisasi PIISEI terdiri dari :
a. Kongres
b. Pengurus Pusat
c. Pengurus Cabang
d. Komisariat
Pasal 10
Kongres
merupakan kekuasaan tertinggi organisasi.
Pasal 11
Kongres terdiri dari Pengurus Pusat dan
utusan-utusan dari Cabang yang mendapat mandat penuh secara tertulis.
Pasal 12
Wewenang Kongres adalah :
a. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Membahas dan mengambil keputusan tentang Laporan Pertanggung Jawaban
Pengurus Pusat.
c. Memilih Ketua Umum.
d. Menetapkan Garis Besar Program Kerja.
e. Menetapkan hal-hal lain yang dipandang perlu.
Pasal 13
Pelaksanaan Kongres :
a.
Kongres diadakan sekali dalam tiga tahun. Kongres dapat ditunda atau
dipercepat menurut keputusan Pengurus Pusat.
b.
Kongres Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan lebih dari setengah
jumlah Cabang, setelah berkonsultasi dengan Pembina.
Pasal 14
Kongres dapat dilaksanakan dan dinyatakan sah jika
dihadiri oleh utusan-utusan yang mewakili lebih dari setengah jumlah cabang.
Pasal 15
PIISEI
dipimpin oleh Pengurus Pusat.
Pasal 16
Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Kongres.
Pasal 17
Pengurus Pusat terdiri dari :
a. Seorang KETUA UMUM
b. Beberapa KETUA
c. Seorang SEKRETARIS UMUM
d. Beberapa SEKRETARIS
e. Seorang BENDAHARA UMUM
f. Beberapa BENDAHARA
g. Beberapa KETUA BIDANG menurut Kebutuhan
h. Beberapa PEMBANTU UMUM, bila diperlukan
Pasal 18
Pengurus Pusat mensahkan berdirinya Cabang dan
Pengurus Cabang.
Pasal 19
Cabang :
a. Cabang dapat didirikan di kota yang sudah ada Cabang ISEI, dengan
anggota biasa sekurang-kurangnya lima belas orang.
b. Susunan Pengurus Cabang terdiri dari seorang KETUA, sekurang-kurangnya :
Seorang WAKIL KETUA, seorang SEKRETARIS, seorang BENDAHARA dan beberapa SEKSI
menurut kebutuhan.
c. Tiap Cabang mempunyai hak 1 (satu) suara dalam Kongres.
d. Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat.
Pasal 20
Pengurus
Cabang mensahkan terbentuknya Komisariat dan Pengurus Komisariat.
Pasal 21
Komisariat :
a. Komisariat dapat dibentuk menurut kebutuhan, dengan jumlah anggota biasa
sekurang-kurangnya (15) lima belas orang.
b.
Ketua Komisariat dipilih oleh anggota.
c. Pengurus Komisariat bertanggung jawab kepada Pengurus Cabang.
d. Pengurus Komisariat terdiri dari : seorang KETUA sekurang-kurangnya
seorang SEKRETARIS dan seorang PEMBANTU UMUM.
BAB VI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 22
Pada dasarnya pengambilan keputusan dilaksanakan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak tercapai kata mufakat, maka
pengambilan keputusan dilaksanakan dengan pemungutan suara.
BAB VII
PEMBINA DAN PENASEHAT
Pasal 23
Pembina
dan Penasehat PIISEI Pusat :
a. Pembina PIISEI Pusat adalah Ketua Umum ISEI.
b. Penasehat PIISEI Pusat adalah Mantan Ketua Umum dan/ atau seseorang yang
dianggap telah banyak menyumbangkan tenaga ataupun pikirannya untuk kemajuan
PIISEI Pusat.
Pasal 24
Pembina dan Penasehat Cabang dan Komisariat :
a.
Pembina PIISEI Cabang dan Komisariat adalah Ketua ISEI Cabang setempat.
b.
Penasehat Cabang adalah Mantan Ketua Cabang dan/atau seseorang yang
dianggap telah banyak menyumbangkan tenaga ataupun pikirannya untuk kemajuan
PIISEI, atas keputusan Pengurus Cabang.
BAB VIII
K E U A N G A N
Pasal 25
Keuangan organisasi diperoleh dari :
a. Iuran Anggota
b. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan
azas dan tujuan PIISEI.
c. Usaha-usaha yang sah
BAB IX
PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pasal 26
Berdasarkan musyawarah Pengurus Pusat, dapat
memberikan penghargaan kepada seseorang yang telah banyak menyumbangkan tenaga
dan pikiran bagi kemajuan organisasi PIISEI.
BAB X
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 27
a.
Pembubaran PIISEI hanya dapat diputuskan dalam Kongres yang khusus diadakan
dengan maksud tertentu.
b.
Keputusan Kongres mengenai pembubaran PIISEI harus mendapat persetujuan
dari sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari jumlah Cabang yang hadir.
c.
Sisa kekayaan organisasi setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban dan
biaya-biaya pembubaran, harus diserahkan kepada Badan atau perkumpulan yang
bertujuan sosial atau sesuai keputusan Kongres.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 28
a. Anggaran Dasar hanya dapat diubah oleh Kongres atas usul yang diajukan
oleh Pengurus Pusat dan Cabang-cabang.
b. Perubahan Anggaran Dasar akan sah apabila mendapat persetujuan dari
setengah jumlah Cabang yang hadir ditambah satu.
BAB XII
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 29
a. Seragam
resmi PIISEI Blazer, rok atau celana warna abu-abu, dan jilbab warna abu-abu.
b.
Vandel
BAB XIII
P E N U T U P
Pasal 30
a. Perubahan Anggaran Dasar ini ditetapkan dan disahkan dalam Kongres
PIISEI XII yang diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 7 – 9 Oktober 2015.
b. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
c. Dengan disahkannya Anggaran Dasar ini, Anggaran Dasar terdahulu
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Disahkan di : Surabaya
Pada tanggal :
8 Oktober 2015
KONGRES PIISEI XII
_____________________
Pimpinan
Sidang,
TTD
Ny. Nursia Burhan Abdurahman
OOO
A N G G A R A N R U M A H
T A N G G A
Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Anggota Biasa :
a.
Istri seorang Sarjana Ekonomi anggota ISEI.
b. Istri seorang Sarjana Ekonomi bukan anggota ISEI, dapat diterima sebagai
anggota atas permintaan sendiri.
c.
Istri seorang Sarjana Ekonomi, anggota ISEI yang telah meninggal.
2. Anggota Luar Biasa :
Wanita Sarjana Ekonomi bersuamikan bukan anggota
ISEI, dapat diterima sebagai anggota atas permintaan sendiri.
3. Anggota Kehormatan
Wanita bersuamikan bukan Sarjana Ekonomi tetapi telah banyak memberi
sumbangan positif kearah terciptanya tujuan PIISEI, dapat diterima sebagai
anggota, dengan Keputusan Pengurus Pusat.
4. Yang
dimaksud dengan Sarjana Ekonomi
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
adalah sarjana
yang telah menamatkan
pendidikan pada Pendidikan Tinggi Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri atau
Swasta di dalam maupun luar negeri.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 2
1. Anggota Biasa
a. Mempunyai hak suara
b. Mempunyai hak dipilih
2. Anggota Luar Biasa
a. Mempunyai hak suara
b. Tidak mempunyai hak dipilih
3.
Anggota biasa dan anggota luar biasa mempunyai hak:
a.
Mengajukan usul-usul dan saran-saran serta pendapat-pendapat yang
bermanfaat bagi kemajuan organisasi.
b.
Perlindungan dan pembelaan dalam kedudukannya sebagai anggota.
4. Anggota Kehormatan :
a. Berhak mengajukan usul-usul dan saran-saran serta pendapat-pendapat yang
bermanfaat bagi kemajuan organisasi.
b. Tidak mempunyai hak suara.
c. Tidak mempunyai hak memilih dan dipilih.
Pasal 3
Anggota biasa dan anggota luar biasa
berkewajiban :
a.
Mentaati dan melaksanakan segala ketentuan yang tercantum dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, segala peraturan organisasi serta keputusan
musyawarah.
b.
Mendukung dan melaksanakan program kerja organisasi.
c. Membayar iuran anggota.
d.
Menjaga dan mempertahankan nama baik organisasi.
BAB III
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 4
1.
Seorang anggota dapat berakhir keanggotaannya karena :
a. Meninggal dunia.
b. Permintaan sendiri secara tertulis.
c.
Diberhentikan karena melakukan tindakan yang merugikan organisasi, setelah
dipertimbangkan dan diputuskan Pengurus.
2.
Berakhirnya keanggotaan seseorang wajib di laporkan oleh Pengurus Cabang
kepada Pusat.
BAB IV
IURAN ANGGOTA
Pasal 5
Setiap anggota
wajib membayar iuran sekurang-kurangnya sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah)
setiap bulan.
BAB V
RAPAT-RAPAT
Pasal 6
1.
Rapat-rapat diselenggarakan sesuai ketentuan sebagai berikut :
a.
Rapat Pengurus Pusat diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga bulan.
b. Rapat Pengurus Cabang diadakan sekurang-kurangya sekali dalam dua bulan.
c.
Rapat Komisariat diadakan sesuai kebutuhan.
d.
Rapat Anggota Cabang diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam masa
jabatan Pengurus.
2. Rapat Anggota Cabang berkewajiban dan berwewenang untuk :
a. Memberikan pernyataan terhadap pertanggung jawaban pelaksanaan program
kerja Pengurus Cabang.
b. Menetapkan Program Kerja Cabang sesuai Keputusan Kongres.
c.
Mempersiapkan, menyampaikan usul-usul/saran-saran untuk diajukan ke
Kongres.
d. Mengadakan pemilihan Ketua Cabang.
BAB VI
K O N G R E S
Pasal 7
1. Kongres dipimpin oleh Ketua Umum.
2. Kongres menetapkan materi dan tata tertib persidangan.
Pasal 8
1. Ketua Umum dipilih langsung oleh Kongres.
2. Persyaratan dan Cara Pemilihan Ketua Umum adalah sebagai berikut :
a. Calon Ketua Umum adalah anggota PIISEI yang
berdomisili di Jakarta bersuamikan seorang anggota ISEI dan pernah menjadi
pengurus.
b. Calon Ketua Umum yang diajukan harus didukung oleh sekurang-kurangnya
sepertiga jumlah Cabang yang hadir.
c. Pencalonan dilakukan oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk oleh Kongres
dan terdiri dari utusan-utusan Cabang.
d. Pemilihan adalah sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah satu dari
jumlah Cabang yang hadir.
e. Apabila kuorum tidak tercapai, rapat ditunda sepuluh menit, untuk
dilanjutkan sebagai rapat yang sah.
3. Ketua Umum hanya boleh dipilih untuk dua masa jabatan berturut-turut.
BAB VII
PENGURUS PUSAT
Pasal 9
1. Susunan dan keanggotaan Pengurus Pusat ditetapkan oleh Ketua Umum
terpilih, dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh saran dan pendapat yang
berkembang selama Kongres.
2. Ketua Umum terpilih, paling lambat dua bulan setelah dipilih Kongres,
telah menetapkan dan menyampaikan susunan Pengurus Pusat lengkap kepada
Cabang-cabang.
3.
Pengurus Pusat mewakili organisasi PIISEI baik keluar maupun kedalam. Untuk
hal-hal tertentu Pengurus Pusat dapat memberikan kuasa kepada salah seorang
anggota Pengurus Pusat untuk mewakili organisasi.
4.
Dalam hal Ketua Umum karena sesuatu hal berhalangan secara tetap, salah
seorang Ketua atas dasar musyawarah Pengurus Pusat, melanjutkan tugas dan
mandat Ketua Umum sampai dengan Kongres berikutnya.
5.
Dalam hal Ketua Umum karena sesuatu hal berhalangan untuk sementara waktu,
Ketua Umum dapat menunjuk salah seorang Ketua untuk melaksanakan tugas selaku
Ketua Umum.
6.
Pimpinan Pengurus Pusat melalui Rapat Pengurus lengkap dapat mengganti
anggota Pengurus Pusat yang karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan
tugasnya lagi.
BAB VIII
PENGURUS CABANG
Pasal 10
1. Ketua Cabang dipilih oleh anggota melalui Rapat Anggota.
2. Persyaratan dan cara pemilihan Ketua Cabang adalah sebagai berikut :
a. Calon Ketua adalah seorang anggota PIISEI yang suaminya masih anggota
ISEI.
b. Pemilihan Ketua adalah sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah satu
dari jumlah anggota Cabang. Apabila tidak tercapai kuorum, rapat ditunda
sepuluh menit untuk dilanjutkan sebagai rapat yang sah.
c.
Pemilihan dilakukan secara tertulis dan rahasia.
d.
Ketua terpilih adalah yang mendapat suara terbanyak.
e.
Ketua Cabang hanya
dapat dipilih untuk dua masa jabatan berturut-turut, namun dalam hal tidak
terdapat pengganti yang memenuhi persyaratan seorang
Ketua
Cabang
maka Ketua
Cabang
lama dapat diangkat kembali setelah disetujui oleh anggota
cabang berdasarkan mekanisme Rapat Pengurus Cabang dan kondisi
tersebut telah dilaporkan kepada PIISEI Pusat sebelum akan dilakukan pemilihan.
f.
Ketua cabang terpilih paling lambat dua bulan setelah dipilih oleh Rapat
Anggota Cabang, telah menetapkan dan menyampaikan susunan lengkap Pengurus
Cabang kepada Pengurus Pusat dan anggota Cabang.
3. Masa jabatan Pengurus Cabang
sama dengan jangka waktu antara dua Kongres.
BAB IX
PENGURUS KOMISARIAT
Pasal 11
Pembentukan Pengurus Komisariat ditetapkan oleh
Pengurus Cabang apabila dianggap perlu.
BAB X
TUGAS DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 12
1. Pengurus Pusat bertugas mengkoordinasikan Cabang-Cabang di seluruh
Indonesia.
2. Pengurus Cabang bertugas melaksanakan kegiatan sesuai Program Kerja
Hasil Kongres, serta kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
3.
Pengurus Komisariat bertugas membantu Pengurus Cabang dalam melaksanakan
Program Kerja Cabang.
Pasal 13
Pengurus berkewajiban mentaati dan melaksanakan
segala sesuatu yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, serta segala peraturan ataupun keputusan-keputusan yang ditetapkan
Pengurus Pusat.
BAB XI
TUGAS DAN KEWAJIBAN PENASEHAT
Pasal 14
1.
Penasehat berkewajiban untuk memberikan nasehat usul dan saran.
2.
Penasehat tidak boleh merangkap jabatan kepengurusan Pusat maupun Cabang.
BAB XII
ATRIBUT
Pasal 15
1.
Baju seragam PIISEI :
a.
Jas abu-abu
b.
Celana/rok abu-abu
c.
Jilbab warna abu-abu
d.
Blus etnik khas daerah
masing-masing cabang
2.
Mars PIISEI
3.
Hymne PIISEI
4.
Vandel
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 16
1. Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah oleh Kongres, atas usul yang
diajukan oleh Pengurus Pusat dan Cabang-Cabang.
2. Perubahan Anggaran Rumah Tangga baru sah apabila disetujui oleh lebih
dari setengah jumlah Cabang yang hadir.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
1. Segala sesuatu yang belum atau tidak tercantum dalam Anggaran Rumah
Tangga ini akan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
2. Keputusan Pengurus Pusat yang diambil berdasarkan ayat 1 tersebut
diatas, dipertanggung jawabkan dalam Kongres berikutnya.
BAB XV
P E N U T U P
Pasal 18
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dan disahkan oleh Kongres
PIISEI XII yang diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 7 – 9 Oktober 2015.
2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Anggaran Dasar PIISEI.
3. Dengan disahkannya Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran Rumah Tangga
terdahulu dinyatakan tidak berlaku lagi.
Disahkan di : Surabaya
Pada tanggal :
8 Oktober 2015
KONGRES PIISEI XII
________________
Pimpinan
Sidang,
Ny. Nursia Burhan Abdurahman
Komentar
Posting Komentar